"Dulu aku boleh susah, anakku jangan sampai sama". Mungkin kita pernah dengar pernyataan ini keluar dari mulut beberapa para orang tua tentang anak mereka.
Keadaan hidup yang pahit yang pernah dialami orang tua dimana pernah merasakan sulitnya bertahan hidup baik karena faktor ekonomi, faktor sosial maupun banyak faktor lainnya sehingga membuat sebagian orang tua tidak ingin anaknya merasakan kesulitan yang sama padahal sebenarnya kekuatan hidup didapat dari masa-masa sulit yang dialami dan itu disebut namanya PROSES.
Cara menghancurkan anak paling mudah adalah dengan memanjakannya, memudahkannya dalam semua hal, menyediakan baginya semuanya tanpa harus berusaha sedikitpun.
Misalnya :Ketika si anak menginginkan sesuatu, kita langsung memberikannya. Meminta apapun langsung semua tersedia.
Kesusahan itu yang membentuk seseorang, yang membuatnya tahan, sementara kemudahan yang datang sebelum waktunya itu merusak. Salah satu contoh saja saat anak minta dibelikan sesuatu, ajarkan si anak jika ingin membeli sesuatu harus menabung sampai terkumpul baru si anak bisa membeli apa yang mereka inginkan. Untuk mendapatkan sesuatu diperlukan usaha, tidak ada hal yang instan di dunia ini, tidak semua hal didapat dengan mudah.Apalagi kemudahan yang datang tanpa proses yang benar | akan jadi alasan, untuk tidak berjuang, untuk tidak berpayah dalam sesuatu. Sebagai contoh, pernah dengar anak yang tidak naik kelas kemudian menyogok guru supaya naik kelas? Atau yang tidak lulus SMP/SMA bahkan ijazah pun bisa dibeli. Bahkan ada anak PG/TK yang anaknya dibiarkan sengaja bangun siang sehingga terlambat ke sekolah dengan alasan di sekolah hanya untuk main-main. Padahal anak harus diajar bangun pagi, disiplin tepat waktu.
Ketika anak-anak kita berubah jadi manusia yang tak kenal nikmat sejati yaitu bahagia yang didapat setelah bersusah payah adalah rasa yang melebihi batas. Ijinkan anak kita mengalami perasaan seperti ini. Bantu mereka merasakan nikmatnya mendapatkan setelah berjuang dengan bersusah payah. ajarkan anak-anak kita untuk terbiasa dengan kehidupan, bimbing mereka menjalani PROSESnya bukan hasilnya.
Bahwa tak semua yang mereka inginkan bisa mereka dapatkan, bahwa tak semua kondisi ideal, mereka harus terbiasa dengan itu. Misalnya ketika anak sudah berusaha berjuangan belajar mati-matian tapi hasil ulangan tidak sesuai harapan dan keinginan. TEMANI dan beritahu anak bahwa yang penting sudah berusaha dan sekali lagi yang paling penting adalah PROSESnya bukan hasilnya.
Agar mampu berkarya dalam keterbatasan, bersabar saat penantian dan bersyukur saat memiliki yang ada saat ini.
Orang tua jangan pernah sekalipun LUPA, bahwa kesulitanlah yang membentuk mereka, bukan dimanja senantiasa, bukan dituruti segala maunya.
Yang terpenting, agar mereka memahami bahwa dunia ini bukan tujuan, tapi merekalah yang harus kendalikan dunia agar jadi bekal dimana kita akan Meninggalkan dunia ini nantinya.
Silahkan bagikan artikel ini apabila bermanfaat» Thanks for reading Ini penyakit orang tua dalam mendidik anak!
0 Response to "Ini penyakit orang tua dalam mendidik anak!"
Posting Komentar
Komentar anda sangat membantu dan kami akan merespon secepatnya