Di era milenium yang sebuah serba internet, siapa yang tidak tahu media social populer seperti facebook, instagram, twitter? Hampir sebagian orang memiliki media social tersebut terlebih bagi anak-anak remaja yang tengah menginjak dewasa. Social media seperti dunia bagi mereka yang begitu menyenangkan. Meski kadang mereka terlalu larut hingga lupa waktu jika sudah asyik berselancar di dunia maya.
Namun apakah bermain social media selalu meninggalkan kesan yang baik bagi para penggunannya? Tentu saja tidak karena tidak semua pengguna bisa memanfaatkan social media dengan baik.Simplenya ada dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dengan adanya interaksi di dunia maya. Hal yang sering terjadi adalah Cyberbullying.
Apakah Cyberbullying itu?
Intimidasi dunia maya atau lebih dikenal sebagai cyberbullying adalah segala bentuk perbuatan kekerasan nonverbal yang dilakukan oleh anak remaja kepada anak remaja lain yang seusianya dengan menggunakan teknologi dunia maya/internet. Bentuk perbuatan ini bisa berupa ejekan, hinaan, cemooh, intimidasi bahkan sampai tahap mempermalukan si target bully.Cyberbullying baru bisa dinyatakan valid apabila korban dan pelaku berusia dibawah 18 tahun atau belum dinyatakan dewasa secara hukum. Namun apabila salah satu dari mereka telah menginjak usia 18 tahun, tindakan yang dilakukan bukan lagi dikategorikan sebagai Cyberbullying tetapi sudah dianggap sebagai kerjahatan di dunia maya (cybercrime atau cyber harrasement).
Mengingat korban ataupun pelaku cyberbullying berusia begitu muda, tidak heran jika tindakan cyberbullying akan menimbulkan dampak yang begitu besar bagi pertumbuhan mereka, baik si korban ataupun si pelaku. Namun yang paling merasakan dampak negatif dari cyberbullying pastilah pihak si korban, karena ia akan mengingat secara jelas segala perlakuan buruk yang ia terima.
Lalu seberapa besar dampak yang ditimbulkan akibat Cyberbullying bagi para korban?
• Cyberbullying akan menghilangkan rasa kepercayaan diri dan merasa kecewa akan dirinya sendiri.
Diserang dalam berbagai sisi hingga pada titik terlemah membuat korban cyberbullying merasa hilang kepecayaan diri. Pikirannya dipenuhi oleh hal-hal negatif yang membuatnya merasa kecewa akan dirinya sendiri, merasa tidak berguna, tidak ada yang menanggap dan menganggap dirinya sama sekali tidak berharga didunia ini.• Korban Cyberbullying Tidak Memiliki Privasi.
Para pelaku cyberbullying pastilah terus mencari bahan untuk mempermalukan si korban, setelah dapat mereka akan menyebarkannya dalam bentuk cacian ke social media. Semua dibagikan atau disebarkan dengan begitu cepat, membuat suatu hal yang seharusnya tidak untuk umum menjadi bahan konsumsi publik yang tidak baik.Itulah sebabnya bagi korban cyberbullying, namanya privasi tidaklah ada dalam hidup mereka. Seberapa keras mereka berusaha untuk menjaganya, si pelaku akan terus menggali dan merusaknya.
• Korban Cyberbullying akan merasa terisolasi hingga membuatnya semakin tertutup pada sekitar.
"Kalo lo temenan sama dia, siap-siap elo bakal kena bully juga."Pernah mendengar kalimat sejenis ini? Siapapun yang mencoba membantu korban bully, maka dia akan menjadi korban bully juga. Itulah yang membuat orang-orang segan untuk membantu, mereka tidak ingin ditindas juga. Hal itu yang membuat korban cyberbullying merasa terisolasi dari pergaulan, tidak memiliki teman untuk berkeluh kesah. Dia akan menjadi penyendiri, semakin tertutup akan lingkungan bahkan keluarganya sekalipun.
• Korban Cyberbullying Akan Selalu Merasa Gelisah dan Paranoid.
Berbeda dengan pembullyan fisik dimana korban dan pelaku harus bertatap muka satu sama lain, cyberbullying bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun karena mereka hanya membutuhkan akses internet untuk mengintimidasi si korban.Tak heran jika korban cyberbullying merasa tidak tenang, tidak aman, gelisah setiap waktu. Si korban benar-benar merasa tidak memiliki waktu untuk istirahat sejenak, pikiranya terus dihantui oleh teror-teror yang mungkin akan terjadi.
*Cyberbullying Bisa Berdampak Pada Kesehatan Korban.
Siapa yang tidak tertekan, merasa stress dan frustasi jika setiap waktu mendapatkan cacian, makian dan komentar buruk? Siapapun pasti akan merasa demikian. Saking sering memikirkan segala komentar buruk berakibat pada pola hidup yang dijalani. Pola hidup yang awalnya teratur menjadi berantakan karena pikiran yang kacau.Sering melewatkan makan, sulit tidur, tidak melakukan refreshing, membuat tubuh kehilangan mudah terjangkit penyakit.
Jika melewatkan makan atau sulit tidur hanya akan berdampak pada turunnya berat badan, pencernaan akan bermasalah maka berbeda apabila korban cyberbullying sudah mengalami stress berlebihan. Si korban bisa saja mengalami tekanan darah tinggi bahkan gangguan jantung.
*Frustasi, Stress Berlebihan, Kehilangan Minat Hidup Hingga Bisa Berakhir Bunuh Diri.
"Kapan penderitaan ini berakhir?""Kenapa gue yang dibully? Salah gue apa?"
"Kenapa mereka lakuin ini ke gue?"
"Gak ada yang peduli sama gue, buat apa gue hidup."
Korban bullying akan selalu merasa bahwa kebahagian begitu jauh darinya, ia berfikir bahwa tidak ada gunanya hidup jika terus merasakan intimidasi tiada henti. Jika ia sudah berada pada tahap begitu lelah, frustasi maka tidak menutup kemungkinan bunuh diri adalah jalan yang mereka pilih.
Ada banyak dampak yang ditimbulkan dari tindakan cyberbullying. Selain diatas dampak, cyberbullying juga bisa membuat seseorang menjadi lebih agresif, bertindak anarkis sebagai bentuk pelampiasan rasa frustasinya, menurunnya prestasi bahkan merubah pribadi seseorang .
Silahkan bagikan artikel ini apabila bermanfaat
Penulis : Maya
» Thanks for reading Dampak dan Bahaya Cyber Bullying Bagi Si Korban
Bermanfaat
BalasHapus